Ilustrasi / photo : alana.io Suatu ketika, saya satu bus dengan seorang tokoh, ia ninik mamak disegani. Saya tidak ingat namanya, tapi saya tau betul siapa dia. Saya panggil "Mamak" pada beliau. Mamak dimaksud pernah menjadi anggota dewan terhormat semasa orde baru di salah satu kabupaten di propinsi Sumatera Barat. Di atas bus, penumpang hanya ada 2 orang, berselang beberapa km, naiklah mamak, dengan tujuan ke pasar tradisional. Inilah awal pertemuan masa itu, dan yang akan saya ceritakan. Baiklah ! Di atas bus, saya sapa mamak, serta menanyakan mau kemana. Hingga akhirnya, kami bercerita banyak. Namun, satu hal yang membuat saya terkesan dengan cerita beliau terkait regenerasi. "Ibarat memanen sebatang ubi, di saat memetik hasil, keluar bongkahan ubi bercabang dan berat. Hasilnya bisa dimakan atau dijual di pasar. Orang yang berhasil panen, boleh dibilang sukses. Ia bisa menanam, menjaga, merawat hingga memetik hasil. Tapi, orang tersebut belum bi