Skip to main content

Cara Memenuhi Angka Kecukupan Gizi Pada Anak

Pada masa bayi / balita terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat sehingga kebutuhan zat gizi relatif lebih tinggi dibandingkan kelompok umur lainnya. Makin berat pekerjaan / aktifitas seseorang, maka kebutuhan zat gizi terutama sumber energi makin tinggi pula.
cara-menghitung-angka-kecukupan-gizi-pada-anak
ilustrasi/ photo: alana.io
Dalam menghitung angka kecukupan gizi seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya faktor geografi. Orang di daerah perkotaan dengan tingkat polusi yang tinggi memerlukan banyak makanan sumber vitamin dan mineral. Sedangkan Orang-orang di daerah pegunungan, dengan udara yang dingin memerlukan banyak makanan sumber vitamin dan sumber energi yang lebih tinggi.  Kemudian kebutuhan zat gizi pada wanita hamil atau menyusui meningkat karena untuk mencukupi kebutuhan gizi bayi dan dirinya.

Kegunaan mengetahui angka kecukupan gizi pada anak antara lain untuk:
  1. Menentukan cukup tidaknya kebutuhan gizi seseorang;
  2. Membuat rencana untuk mencukupi gizi setiap orang sesuai umurnya;
  3. Evaluasi tingkat kecukupan penyediaan makanan seseorang.
Menurut Leaflet yang disebar oleh RS Hermina Tangerang, sebagai media promosi kesehatan cara memenuhi Angka Kecukupan Gizi Pada Anak, sebagai berikut:

1. Angka Kecukupan Gizi Pada Balita (1-2 tahun)
  • Nasi / Pengganti: 1-1,5 piring;
  • Lauk hewani: 2-3 potong;
  • Susu : 1 gelas;
  • Lauk nabati: 1-2 potong;
  • Sayuran: 1,5 mangkok;
  • Buah : 2-3 potong.
2. Angka Kecukupan Gizi Pada Balita (3-4 tahun)
  • Nasi / Pengganti: 1-1,5 piring;
  • Lauk hewani: 2-3 potong;
  • Susu : 1 gelas;
  • Lauk nabati: 1-2 potong;
  • Sayuran: ½ mangkok;
  • Buah : 2-3 potong

3. Angka Kecukupan Gizi Anak (5-6 tahun)
  • Nasi / Pengganti: 2-3 piring;
  • Lauk hewani: 2-4 potong;
  • Susu : 1 gelas;
  • Lauk nabati: 1-2 potong;
  • Sayuran: 1-1½ mangkok;
  • Buah : 2-3 potong.
4. Angka Kecukupan Gizi Anak (7-9 tahun)
  • Nasi / Pengganti: 2-4 piring;
  • Lauk hewani: 2-4 potong ;
  • Lauk nabati: 2-3 potong;
  • Sayuran: 1-1 ½ mangkok;
  • Buah : 2-3 potong.
5. Angka Kecukupan Gizi Anak  Anak (10-12 tahun)
  • Nasi / Pengganti: 3-4 piring;
  • Lauk hewani: 3-4 potong;
  • Lauk nabati: 2-4 potong;
  • Sayuran: 1½-2 mangkok;
  • Buah : 2-3 potong 
6. Angka Kecukupan Gizi Anak Remaja (13-15 tahun)
  • Nasi / Pengganti: 3-5 piring;
  • Lauk hewani: 3-4 potong;
  • Lauk nabati: 2-4 potong;
  • Sayuran: 1½-2 mngkk;
  • Buah : 2-3 potong.
7.Angka Kecukupan Gizi Anak Dewasa (16-19 tahun)
  • Nasi / Pengganti: 4-5 piring;
  • Lauk hewani: 3-4 potong;
  • Lauk nabati: 2-4 potong;
  • Sayuran: 1½-2 mangkok;
  • Buah : 2-3 potong 
Kurang lebih nilai atau angka sepiring nasi sama dengan 30 gr. Sepotong daging / tempe = 25 gram. Semangkok sayur =100 gram. Dan, sepotong buah pepaya = 100 gr. Sedangkan, satu gelas susu sama dengan 200 gr susu segar. Kira-kira demikianlah Angka Kecukupan Gizi Pada Anak yang dapat medianers share berdasarkan sumber leaflet.

Comments

Popular posts from this blog

Gejala Mesothelioma (Kanker Mesothelioma)

Kanker Mesothelioma. Mesothelioma Kanker Mesothelioma adalah bentuk penyakit yang jarang Anda temukan.penyakit agresif kanker yang anda temukan terutama berkembang di lapisan paru-paru ( mesothelioma pleura ) atau perut (peritoneal mesothelioma ). Disebabkan oleh asbes, mesothelioma sampai sekarang belum diketahui obatnya. Dan memiliki prognosis yang sedikit. Ketika didiagnosis dengan mesothelioma, prognosis biasanya sangat sedikit, karena tidak ada obat untuk penyakit ini, dan biasanya itu ditemukan pada tahap akhir pembangunan.Umumnya, mesothelioma sebelumnya didiagnosis, prognosis lebih sangat baik untuk pasien memilikinya. Faktor-faktor lain yang Bisa Mempengaruhi Prognosis Jenis sel dan lokasi tumor (s) Apakah penyakit ini telah menyebar (metastasis) kesehatan secara keseluruhan individu Sementara prognosis umumnya sedikit, masih ada harapan untuk bertahan hidup. Misalnya, Heather Von St James. 10 tahun menjadi korban penyakit mesothelioma divonis untuk tid

Tata Laksana Pemakaian Gelang Berdasarkan Warna (Identifikasi Pasien)

Medianers ~ Semua pasien rawat inap atau rawat jalan, IGD dan yang akan menjalani suatu prosedur atau tindakan harus diidentifikasi dengan benar selama menjalani masa perawatan di Rumah sakit. Tujuannya adalah untuk mencegah salah pasien, salah tindakan dan salah prosedur. Untuk itu, pasien wajib di identifikasi berdasarkan warna gelang yang melekat di tubuhnya. Pasien rawat inap harus menggunakan gelang identitas. Di gelang identitas wajib ditulis 3 (tiga) data penting, diantaranya: Nama pasien,  Tanggal lahir Nomor Rekam Medis ( Medical Record / MR)  Pemakaian Gelang Identitas Pasien Dibedakan Berdasarkan Warna, diantaranya: Merah muda :  untuk pasien berjenis kelamin perempuan    Biru muda : untuk pasien berjenis kelamin laki-laki. Merah : untuk pasien alergi obat-obatan. Kuning : untuk pasien dengan risiko jatuh Hijau : untuk pasien alergi latek Ungu : untuk pasien DNR (Do Not Resusitation) Abu-abu : untuk pasien dengan pemasangan bahan radioaktif (kemoterapi) Putih ( putih )

Cara Menilai Derajat Nyeri

Skala penilaian derajat nyeri / Wong Baker Faces Pain Rating Scale   Sebetulnya penilaian rasa nyeri dialami seseorang rumit dinilai, karena subjektif, hanya orang tersebut yang bisa merasakan, kemudian rasa nyeri dialami antara si A dan si B akan berbeda makna. Si A mararau kesakitan sambil guling-guling, sementara si B hanya mengernyitkan dahi, padahal keduanya sama-sama diberi perlakuan yakni disuntik di daerah kemaluan untuk memasukan obat bius jelang disunat (sirkumsisi). Lalu, bagaimana menentukan penilaian nyeri seseorang agar  lebih objektif dan dapat diukur? jawabnya tentu menggunakan skala, yang dikenal dengan Wong Baker Faces Pain Rating Scale . Rincian keterangannya seperti gambar di atas, yang dibedakan berdasakan reaksi wajah, seperti keterangan berikut: Wajah 1 : Merasa senang karena ia tidak nyeri sama sekali, berada di skala 0 Wajah 2 : Rasa nyeri hanya sedikit dan berada pada skala penilaian 1-3 Wajah 3 : Merasakan sedikit rasa nyeri, berada pada skala pe